Praya, 6 Mei 2025 – Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Universitas Mataram yang seluruh anggotanya merupakan bagian dari Unit Pelaksana Akademik (UPA) Bahasa Universitas Mataram, menyelenggarakan kegiatan ”Pelatihan Bahasa Inggris dan Mandarin Dasar Pariwisata bagi mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok”. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen akademik dalam mendukung pengembangan kompetensi berbahasa asing di sektor pariwisata, sekaligus menjadi bentuk implementasi nyata dari kerja sama antar perguruan tinggi.

Kegiatan berlangsung di kampus Poltekpar Lombok dan diawali dengan sambutan dari Kurniawan Apgrianto, M.Pd., selaku Ketua Tim Pengabdian Universitas Mataram. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing sebagai modal utama mahasiswa dalam menghadapi tantangan industri pariwisata yang semakin kompetitif. Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Direktur Poltekpar Lombok, Dr. Ali Muhtasom, A.Md., MM., CHCM., CHE., yang memberikan apresiasi atas kolaborasi strategis antara Universitas Mataram dan Poltekpar Lombok dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata.

Pelatihan dibagi dalam dua kelas berdasarkan bahasa yang diajarkan. Kelas Bahasa Inggris dilaksanakan di Ruang 201, dibimbing oleh Hartati Suryaningsih, M.A. dan Desi Herayana, S.Pd., M.A., sedangkan kelas Bahasa Mandarin diadakan di Ruang 203, dengan pengajar Setyaning Pawestri, S.Pi., M.Si. Materi pelatihan difokuskan pada penguasaan kosakata dasar yang relevan dengan dunia pariwisata, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi praktis mahasiswa dalam situasi nyata.
Khusus pada pelatihan Bahasa Mandarin, mahasiswa dikenalkan pada sistem fonetik dasar seperti pinyin, initial, finals dan tone, yang kemudian dilanjutkan dengan latihan menulis karakter hanzi serta penggunaan aplikasi Pleco untuk mendukung pembelajaran mandiri dan interaktif.

Kegiatan ini tidak hanya memperkuat sinergi antar perguruan tinggi, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan kompetensi mahasiswa sebagai calon tenaga kerja profesional di sektor pariwisata internasional. Ke depan, diharapkan kolaborasi semacam ini terus berlanjut guna mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga adaptif terhadap kebutuhan global.
