Tarakan, 12 Desember 2024 – Universitas Borneo Tarakan (UBT) sukses menyelenggarakan acara Workshop dan Launching Language Laboratory dengan tema “Literasi Digital: Kolaborasi Pendidikan di Perbatasan”, yang bertujuan meningkatkan kemampuan literasi digital serta mendorong kolaborasi antar pendidik di wilayah perbatasan. Kegiatan ini diadakan di Gedung SBSN UBT, Lantai II, dan dihadiri oleh berbagai narasumber berkompeten, salah satunya adalah Ibu Boniesta Z.M., S.Pd., M.A., Ph.D.

Ibu Boniesta, yang juga menjabat sebagai Kepala UPT. Bahasa Universitas Mataram, menjadi pemateri kedua dalam sesi workshop yang membahas tantangan literasi digital di dunia pendidikan. Dalam paparan yang disampaikan, Ibu Boniesta menekankan pentingnya pemahaman dan penguasaan literasi digital sebagai kunci untuk menghadapi perubahan zaman, terutama bagi para pendidik yang berada di wilayah perbatasan. Beliau juga berbagi wawasan tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperluas akses pendidikan.

Selaras dengan tema acara, Ibu Boniesta juga mengapresiasi langkah UBT dalam meresmikan Language Laboratory yang diharapkan menjadi fasilitas penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing mereka, seiring dengan tuntutan globalisasi dan perkembangan teknologi digital. “Keberadaan laboratorium ini sangat mendukung peningkatan kompetensi bahasa mahasiswa, yang menjadi aset penting di dunia kerja,” ungkap Ibu Boniesta.
Peresmian Language Laboratory UBT dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerjasama UBT, Dr. Ir. M. Djaya Bakri, S.T., M.T., yang berharap fasilitas ini akan meningkatkan kualitas pendidikan di UBT, khususnya dalam bidang penguasaan bahasa asing dan teknologi.
Selamat kepada Universitas Borneo Tarakan atas peluncuran Language Laboratory yang akan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan berbahasa, serta untuk komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di perbatasan. Semoga sinergi antara UBT, UPT. Bahasa Universitas Mataram, dan seluruh pemangku kepentingan dapat terus memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.